Langsung ke konten utama

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI I PEMERIKSAAN ANTI STREPTOLISIN-O (ASO)

 I.     TUJUAN

1.      Mahasiswa mampu mengetahui ada tidaknya antibodi Antistreptolysin-O (ASO) dalam sampel serum.

2.      Mahasiswa mampu menentukan kadar antibody antibodi Antistreptolysin-O (ASO) dalam sampel serum (titer)

3. Mahasiswa mampu mengetahui penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus.

II.  DASAR TEORI

Tes ASO mendeteksi antibodi terhadap enzim streptolysin O yang diproduksi oleh streptokokus Grup A. Enzim ini mampu melisiskan sel darah merah. Adanya antibodi terhadap streptolysin O menunjukkan infeksi streptokokus baru-baru ini pada pasien yang dicurigai mengalami demam rematik akut atau glomerulonefritis poststreptokokus setelah infeksi tenggorokan. Kadar titer ASO yang tinggi menunjukkan bahwa streptococcus memang ada dan dapat menyebabkan demam reumatik atau glomerulonephritis akut. Peningkatan kadar ASO serum dapat juga menunjukkan terjadinya infeksi streptokokus yang baru saja dialami.  Titer ASO biasanya meningkat dalam 1 hingga 2 minggu setelah infeksi dan memuncak antara 3 hingga 6 minggu setelah gejala awal (misalnya, sakit tenggorokan). Namun, respons antibodi hanya terjadi pada sekitar 85% pasien demam rematik akut dalam periode ini. Selain itu, titer ASO biasanya tidak meningkat pada individu dengan infeksi kulit. (Miller and Stevens, 2016)

Infeksi bakteri streptococcus β hemolyticus grup A dapat dilakukan dengan pemeriksaan imunologi, yaitu pemeriksaan ASTO (Anti streptolisin O). Anti streptolisin O merupakan antibodi terhadap antigen streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri streptococcus β hemolyticus grup A. Pemeriksaan ini terdiri atas pemeriksaan kadar anti streptolisin O (ASO), kadar antideoksiribonuklease-B (anti Dnase-B) dan streptozyme test. Penetapan kadar anti streptolisin O merupakan pemeriksaan utama untuk menentukan apakah sebelum-nya pernah terinfeksi oleh streptococcus β hemolyticus grup A yang menyebabkan komplikasi penyakit post streptokokus (Herwanto, 2002).

Streptococcus beta-hemolitik menghasilkan beberapa jenis antigen intraseluler dan ekstraseluler yang dapat merangsang pembentukan antibodi dalam darah penderita. Sebagai contoh streptolisin O yang dibentuk oleh grup A dan dapat menyebabkan lisis eritrosit, streptokinase yang dapat mengkatalisis perubahan plasminogen menjadi plasmin, enzim-enzim deoksiribonuklease B, hialuronidase, dan beberapa jenis enzim lain.  

Diantara antigen –antigen itu yang paling penting adalah streptolisin O, karena 80% penderita yang terinfeksi dengan Streptococcus beta hemolitik grup A menunujukkan peningkatan titer ASO dalam darahnya. Penetapan titer ASO menjadi penting karena infeksi karena Streptococcus dapat menyebabkan komplikasi lain. Atau secara tidak langsung menimbulkan respons imunologik yang menimbulkan yang mengakibatkan kelainan dalam tubuh seperti demam rematik, glomerulonephritis akut, eritema nodosum (Marlina dan Widhyasih, 2018).

III.    METODE

Direct Latex Agglutination Assay

IV.    PRINSIP

Partikel lateks yang dilapisi dengan Streptolysin O dalam hal ini bertindak sebagai antigen akan bereaksi dengan Anti Streptolysin-O yang ada di dalam sampel sehingga akan terbentuk aglutinasi.

V.         NILAI NORMAL

<200 IU/mL

VI.       HASIL PEMERIKSAAN

 

 

 


Keterangan :

Slide 1 = control positif

Slide 2 = control negative

Slide 3 = sampel (hasilnya negative) 

VII.   PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan pemeiksaan ASO pada sampel serum Tn._ (19 th). Pemeriksaan ini dilakukan untuk megetahui apakah sebelum-nya pernah terinfeksi oleh streptococcus β hemolyticus grup A yang menyebabkan komplikasi penyakit post streptokokus atau tidak. Setelah dilakukan pemeriksaan sampel ternyata menunjukkan hasil negative, hanya terdapat suspensi halus tanpa adanya aglutinasi. Dikarenakan hasil yang negative maka pemeriksaan tidak dilanjutkan ke pemeriksaan semi kuantitatif.

Streptococcus grup A banyak ditemukan pada bagian permukaan kulit dan di dalam tenggorokan, dan pada berbagai rongga tubuh (termasuk rongga telinga dan kelamin). Bakteri ini dapat menyebabkan demam rematik akut atau glomerulonefritis poststreptokokus setelah infeksi tenggorokan, infeksi kulit dan tenggorokan. Pada saat itulah kadar ASO dalam tubuh dapat naik. Bakteri ini juga dapat menyebabkan berbagai infeksi mulai dari faringitis (infeksi tenggorokan) hingga penyakit yang mengancam jiwa seperti necrotizing fasciitis dan streptococcus toxic shock syndrome . Dua situs utama infeksi pada manusia adalah saluran pernapasan bagian atas dan kulit, dengan faringitis (“strep tenggorokan ”) dan pioderma streptokokus (infeksi kulit) manifestasi klinis yang paling umum.

Titer ASO biasanya meningkat dalam 1 hingga 2 minggu setelah infeksi dan memuncak antara 3 hingga 6 minggu setelah gejala awal (misalnya, sakit tenggorokan). Namun, respons antibodi hanya terjadi pada sekitar 85% pasien demam rematik akut dalam periode ini. Selain itu, titer ASO biasanya tidak meningkat pada individu dengan infeksi kulit.

Hasil pemeriksaan laboratorium dapat terganggu atau terpengaruhi  pada kejadian berikut:

·         Keterlambatan membaca hasil

·         Pasien sedang melakukan terapi antibiotic

·         Pemeriksaan pada pasien yang dalam keadaan sehat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeriksaan Widal

 I. TUJUAN  Mahasiswa mampu mengetahui ada tidaknya antibodi spesifik terhadap antigen Salmonella sp. dalam serum.  Mahasiswa mampu mengetahui cara pemeriksaan widal. Mahasiswa mampu menjelaskan hasil dari praktikum (jumlah titer) II. DASAR TEORI       Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella enterica, terutama serotype Salmonella typhi (S. typhi). Demam tifoid (termasuk paratifoid) disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B dan Salmonella paratyphi C. Bakteri ini termasuk Gram negatif yang memiliki flagel, tidak berspora, motil, berbentuk batang, berkapsul dan bersifat fakultatif anaerob dengan karakteristik antigen O, H dan Vi. Sistem imun memungkinkan tubuh mengenali benda asing (bakteri) yang memasuki tubuh dan merenspon terhadapnya. Sel limfosit B ditransformasi menjadi sel plasma, yang menghasilkan antibody, dengan kemampuan yang khas terhadap protein asing tertentu atau antigen (respon...

Greetings..

Hello mates,, selamat datang di MyWallsMLT, blog ini akan berisi tentang beberapa materi dan informasi kesehatan terutama di bidang Teknologi Laboratorium Medik / analis kesehatan ya, beberapa yang akan aku tulis di blog ini adalah hasil laporan praktikum ku atau tugas makalah yang  pernah aku buat atau rangkuman materi kuliahku,,, Tapi tidak terpaku pada yang aku sebutin di atas saja kok, blog ini juga akan berisi tentang beberapa motivasi atau ceritaku,,nanti temen-temen juga bisa berbagi cerita temen-temen, entah tentang perkuliahan, percintaan, persahabatan, atau apapun itu,, Selamat membaca dan bergabung.. Salam hangat SK